BAB I
PENDAHULUAN
Roh Kudus merupakan penolong yang
lain tetapi dari satu jenis yaitu Allah sendiri. Roh Kudus adalah janji
Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Di dalam Kisah Para Rasul diceritakan
bahwa para rasul menerima kuasa dari Roh Kudus sehingga mereka dapat melakukan
mujizat. Dalam gereja mula-mula yang didirikan para rasul peran Roh Kudus
sangat penting. Roh Kudus yang mendiami setiap orang yang telah percaya
kepada Kristus membuat kehidupan mereka berubah drastis. Dalam I Korintus
1:26 adalah bukti tentang berubahnya orang-orang yang telah menerima Roh Kudus
di dalam hati mereka karena percaya kepada Yesus. Jemaat mula-mula sangat
pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat besar.
Dikaitkan dengan masa sekarang
kekristenan berkembang di seluruh dunia. Roh Kudus masih bekerja sampai
sekarang dalam kehidupan berjemaat. Peran Roh Kudus dalam jemaat zaman
sekarang hal yang penting yang memberikan dorongan untuk memberitakan kabar
baik yaitu Injil keselamatan. Berkembangnya berbagai denominasi gereja
membuat teologi dan doktrin tentang Roh Kudus semakin variatif. Namun
yang menjadi penekanan adalah bagaimanapun doktrin yang diajarkan penerapan
karya Roh Kudus dalam karunia Roh sangat besar. Karunia Roh yang berkembang
sekarang dijadikan satu pemicu untuk menjadi kesaksian bagi orang-orang yang
belum percaya. Banyak kebaktian kebangunan rohani yang diadakan yang
memberikan karunia penyembuhan sebagai sarana kesaksian dan pembuktian bagi
semua orang bahwa Roh Kudus bekerja sampai sekarang dan akan terus bekerja
sampai selamanya. Kehidupan yang baru dari buah pertobatan adalah kunci
untuk menerima janji tentang pimpinan Roh Kudus.
BAB II
PERAN ROH
KUDUS BAGI ORANG PERCAYA
Sebagai orang percaya, Roh Kudus
mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kerohanian. Dalam setiap aspek
kehidupan, Roh Kudus menjadi sangat sentral. Tanpa Roh Kudus, hidup orang
percaya tidak mempunyai arti sama sekali. Karena Roh Kuduslah orang
percaya dapat mengenal Allah Bapa dan Yesus.
- Membawa
kepada kebenaran
Banyak orang percaya yang terus
mencari akan kebenaran firman Allah. Tanpa Roh Kudus, tidak ada seorang
pun yang akan memahami setiap kata yang ada dalam firman Tuhan. Walaupun
seseorang itu sangat pintar tapi tanpa Roh Kudus, dari segi penafsiran akan
jauh sekali dari kebenaran. Walaupun manusia belajar banyak dari manusia
tetapi seseorang tidak dapat bergantung semata-mata kepada manusia, sebab
manusia telah memiliki Guru ilahi yaitu Roh Kudus.[1]
Sekeras-kerasnya manusia berupaya untuk memahami tentang Allaha atau yang Ilahi
namun nanti manusia akan sampai kepada titik kebingungan. Pada titik
inilah manusia akan menjadi kabur pandangannya.
Hal yang terberat yang ada adalah
saat manusia itu malah tidak mempercayai Allah itu ada. Seseorang yang
tidak mau dikuasai Roh Kudus tidak akan mampu untuk mengenal Allah yang
transenden dan imanen tersebut. Bisa dikatakan kalau seseorang tersebut
tidak dipimpin oleh Roh Kudus maka dia juga tidak mengenal Allah Bapa.
Yoh 16:13 dengan jelas mengatakan kalau Roh Kudus memimpin kepada seluruh
kebenaran sehingga tidak ada kata-kata yang menyangkal tanpa Roh Kudus
seseorang tak akan mampu untuk memahami kebenaran, karena kebenaran itu berasal
dari Allah sendiri. Orang yang diajar Roh Kudus walaupun ia tidak tahu
bahasa aslinya, akan lebih mengetahui firman Allah daripada orang yang tidak
diajar oleh Roh Kudus, meskipun ia pandai dalam bahasa aslinya.[2]
Pernyataan ini adalah jaminan bagi orang percaya, bahwa bukan kepandaian yang
menentukan seseorang tahu dan memahami kebenaran yang sejati tetapi Roh
Kuduslah yang akan membimbing orang mengenal kebenaran itu.
Kebenaran yang mutlak adalah bahwa
Roh Kudus yang menjadikan manusia itu mengerti akan kebenaran itu
sendiri. Dalam I Korintus 2:9-14 dikemukakan du bagian pekerjaan Roh
Kudus:
Roh Kudus menyatakan kepada manusia
hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, dan berkata-kata tentang karunia
Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, yang merupakan
kebodohan bagi manusia duniawi.
Roh Kudus menjelaskan penyataan-Nya,
yaitu memberikan kuasa untuk mengerti, mengetahui dan menerima pengajaran yang
diajarkan-Nya. Roh Kudus ialah pemberi ilham untuk Firman Allah yang
dituliskan, dan Ia juga yang menulisdan menegaskan Firman itu.[3]
Ketika seseorang dibukakan mata rohaninya maka dapat mengerti akan
kebenaran-keberan yang tersembunyi yang selama ini ia tidak tahu. Roh
Kudus yang membuka akan mata hatinya untuk dapat mengerti tentang kebenaran Firman
Allah.
Seseorang akan dapat mengerti sebuah
kitab dengan lebih mudah apabila si punulis itu ada disampingnya untuk
menerangkan isi kitab itu.[4]
Ketika manusia berada dalam pimpinan Roh Kudus maka ia akan dibuka pikirannya
sehingga ia dapat mengerti akan apa yang dia tidak mengerti dahulu sebelum Roh
Kudus yang memimpin. Tanpa Roh Kudus tidak ada orang yang dapat mencapai
kebenaran yang sempurna tersebut. Seseorang tidak akan dapat
mengetahui kebenaran dengan sesungguhnya sebelum kebenaran itu diajarkan kepada
orang itu oleh Roh Kudus.[5]
Seperti yang dijelaskan oleh Yesus tentang penolong itu akan datang untuk
mengajar dan mengingatkan akan apa yang telah diajarkan oleh Yesus. Dalam
Yohanes 14:16-17a “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran.” Roh Kudus sendiri dikatakan sebagai Roh Kebenaran, maka Ia
akan membawa orang yang telah percaya kepada Kebenaran yang benar. Bukan
hanya dapat menyatakan kebenaran tersebut untuk manusia tetapi Roh Kudus
juga turut membenarkan orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus.
Roh Suci membenarkan, yaitu Ia yang
melanjutkan, mengenakan pembenaran kepada orang percaya, hingga orang yang
dibenarkan merasakan kegirangan.[6]
Maksudnya disini adalah ketika Roh Kudus ada di dalam diri orang percaya maka
dia sudah dibenarkan dan akan menjadi lebih mudah untuk mengenal kebenaran itu.
- Memberi
Kuasa Untuk Bersaksi
Roh Kudus adalah pribadi dari Allah
Tritunggal. Seperti dalam amanat agung yang disampaikan oleh Yesus bahwa
Bapa, Anak(Yesus), dan Roh Kudus adalah sama hakekatnya. Seperti halnya
dalam perjanjian lama Allah memberi kuasa untuk para nabi untuk memberitakan akan
firman Tuhan kepada bangsa-bangsa, seperti itu jugalah kuasa yang diberikan
oleh Allah lewat Roh Kudus untuk memberikan kuasa bagi orang percaya untuk
dapat bersaksi tentang Yesus.
Roh Kudus menolong orang yang
percaya supaya ia dengan penuh kuasa dapat meneruskan kepada orang-orang lain
kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus kepadanya (I Korintus 2:1-5; I
Tesalonika 1:5; Kisah Para Rasul 1:8).[7]
Bahwa setiap orang percaya kepada Yesus akan diberikan kuasa oleh Roh Kudus
untuk dapat bersaksi kepada orang lain tentang Yesus. Karena dalam
pemberitaan Injil ataupun saat bersaksi sebenarnya orang tersebut sedang
berperang dengan kuasa roh-roh yang lain. Sebagai manusia yang terbatas
maka tidak akan dapat menerobos masuk kedalam orang-orang yang seperti
itu. Perlu adanya oknum atau pribadi yang mampu untuk mengalahkan kuasa-kuasa
itu. Dan Roh Kudus adalah yang bisa untuk mematahkan kuas roh-roh yang
jahat. Semua orang selalu memerlukan pertolongan Roh Kudus.
Yang menyebabkan gagalnya pekerjaan
Injil dan pekerja Kristen ialah karena mereka mencoba mengajarkan Firman Tuhan
“Dengan perkataan budi yang membujuk orang”, yaitu dengan ilmu-ilmu manusiadan
dunia ini. Padahal manusia perlu “keterangan dan kuasa Roh Kudus.”[8]
Tidak akan ada yang dapat bersaksi dengan benar jika Roh Kudus tidak
memberitahu akan apa yang harus dikatakan kepada seseorang. Hanya sebuah
kekuatan diri sendiri dan pengetahuan serta keahlian untuk mempengaruhi orang
lain yang tertinggal. Ada orang-orang yang dapat berbicara dengan baik
sehingga apa yang dikatakannya diterima oleh orang lain. Namun berbeda
jika orang tersebut disertai dengan kuasa Roh Kudus maka apa yang dikatakannya
mempunyai kuasa yang dapat membangun serta menyadarkan orang-orang berdosa.
- Buah-buah
Roh atau Karakter Kristus
Buah-buah Roh adalah hasil dari
penyerahan kepada Allah dan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus mengarahkan
watak maupun merespons keinginan manusia untuk bebas dari sejumlah kewajiban
dan larangan, sikap maupun perbuatan manusia, tingkah laku maupun kepercayaan
manusia.[9]
Sehingga yang dilakukan Roh Kudus melepaskan apa yang telah ada dari dunia dari
manusia itu sendiri. Kemudian Roh akan memperbaharui watak manusia yang
telah menyerahkan dirinya kepada-Nya.
Roh kudus akan menuntun agar manusia
dapat berlaku dan bertindak sesuai Roh Kudus. Kemudian yang terjadi
adalah manusia tersebut akan melakukan buah-buah Roh, kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Kasih adalah sebuah ungkapan dari pribadi yang satu
kepada pribadi yang lain. Mempunyai kasih yang seperti Tuhan Yesus miliki
adalah tujuan dari Roh Kudus membimbing orang percaya untuk dapat
melakukannya. William Barclay berkata, “Agape adalah semangat jiwa yang
tak pernah mencari apa pun, tetapi memberi kebaikan untuk orang lain.”[10]
Agape adalah sikap atau perbuatan yang dilakukan dan tidak mencari keuntungan
atau pun timbal balik dari si penerima.
Kasih harus dilakukan, maksudnya
berupa tindakan nyata dan bukan hanya sebuah perasaan. Roh Kudus yang
membimbing orang untuk bertindak melakukan kasih. Roh Kudus memberikan
dorongan kepada manusia untuk berbuat kasih tanpa ada upah. Sukacita yang
dimaksud disini bukan hanya diwaktu keadaan yang baik saja, tetapi yang kurang
baik sekalipun. Roh Kudus membuat hal tersebut terjadi. Menebar
senyum dimasa sulit adalah hal yang mustahil tetapi itulah peran Roh Kudus yang
membuat seseorang itu mampu tersenyum diwaktu kesusahan.
Alexander Maclaren menulis,
“Sukacita bertumbuh dalam keadaan yang sulit, seperti semak mawar kecil yang
tumbuh berkembang dan menebarkan aroma wangi bunganya di air terjun yang besar.[11]
Maksudnya adalah, sukacita tidak bertumbuh atau tidak berarti diwaktu yang baik
tetapi diwaktu yang kurang baik dan dari situlah maka sukacita ada.
Sukacita berasal dari dalam diri, yaitu keadaan hati yang telah dipenuhi oleh
Roh Kudus yang akan memampukan manusia untuk dapat bersukacita. Yang
ketiga adalah damai sejahtera. Tidak akan ada orang yang dapat merasakan
damai sejahtera yang sejati tanpa adanya Roh Kudus.
Roh Kuduslah yang mengakibatkan
seseorang mempunyai Roh Kudus dalam hatinya. Pertama-tama damai sejahtera
akan di dapatkan jika hidupnya berdamai dengan Allah. Dan yang kedua berdamai
dengan diri sendiri.[12]
Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah hal yang dapat mendamaikan manusia
dengan Allah. Sehingga dari damai sejahtera itu timbul kesabaran.
Banyak orang yang tidak dapat mengontrol emosinya dan cenderung untuk
melampiaskan amarah mereka. Kesabaran sangat diperlukan untuk hidup
bergaul dengan lingkungan sekitar. Kesabaran memberikan antisipasi dan
pengharapan yang menenangkan.[13]
Ketika seseorang hidup dengan peran Roh Kudus dalam hidup seseorang tersebut
lebih besar dari pada egonya maka yang dihasilkan adalah buah-buah Roh.
Kemurahan di dapat ketika seseorang
merasakan kesulitan dimana seseorang itu dapat bertindak marah namun itu tidak
dilakukan. Kebaikan adalah suatu hal yang dapat dilakukan dan hasilnya
itu terlihat. Kebaikan menyangkut pribadi dengan pribadi. Banyak
orang yang tidak dapat bertindak baik walaupun mempunyai kesempatan untuk
berbuat kebaikan. Hal ini dimungkinkan karena Roh Kudus yang menguasai
orang tersebut. Kebaikan harus dinyatakan dlam hati sebelum dapat
memberikan nada yang tepat dan tindakan yang ekspresif.[14]
Di dalam menjalin hubungan dengan
orang lain atau pun mengabdi dengan siapa pun perlu adanya kesetiaan.
Kesetiaan adalah suatu sikap yang dapat dipercaya. Kesetiaan berbicara
tentang ketahanan, keteguhan untuk mencapai tujuan, khususnya ketika berada dalam
bahaya dan bencana.[15]
Kesetiaan memerlukan sikap bukan
hanya sebuah perkataan. Lemah lembut adalah sikap yang kuat tetapi
lembut. Dan yang terakhir adalah tentang penguasaan diri.
Semua orang cenderung untuk berbuat semaunya. Namun karena Roh Kudus yang
memberi dorongan agar dapat mengendalikan maka hasilnya orang yang dikendalikan
Roh Kudus dapat mengendalikan dirinya dalam segala hal.
KESIMPULAN
Banyaknya denominasi gereja yang berkembang sekarang terkadang membuat
perbedaan antar individu maupun dari organisasi gereja tersebut. Tapi
Firman Tuhan dari dulu sampai sekarang tetap sama, yaitu adanya kesatuan yang
harmonis sebagai tubuh Kristus. Roh Kudus adalah oknum yang memampukan orang
percaya untuk melakukan kesatua dan menjadikan kehidupan kerohanian lebih
berkualitas. Dalam perkembangannya sekarang banyaknya gereja-gereja Kharismatik
membuat karunia-karunia Roh, terlebih karunia berbahasa Roh sebagai ukuran
kerohanian seseorang.
Tapi yang terpenting disini bukanlah seberapa kuat dia untuk berbahasa
rohani pada waktu ibadah tetapi bagaimana dalam kehidupannya sehari-hari.
Ukuran orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mampu memberikan dampak
pada sekitarnya, menjadi orang yang disegani dan berpengaruh dalam masyarakat.
Bahasa Roh dalam ibadah hanya sebatas ukuran emosi saja dan tidak dapat diukur
kebenarannya. Hanya kehidupan secara nyata seseorang yang dapat dijadikan
ukuran untuk dapat dikategorikan dipenuhi Roh Kudus atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Brill, J. W. Dasar Yang Teguh. Bandung:Kalam Hidup, t.th.
Soedarma, R. Ikhtisar
Dogmatika. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2002.
Drescher, Jhon M. Melakukan Buah Roh. Jakarta:BPK GUnung Mulia,2008.
Wagner, Peter. Manfaat Karunia Roh. Malang:Gandum Mas, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar